Random Talk #3
Berdamai dengan rasa takut
Kalau ditanya bagaimana bisa survive dengan kehidupanku sampai sekarang, menjadi versi diriku saat ini jawabannya adalah ketika aku bisa berdamai dengan rasa takut. Ini bukan berarti aku adalah orang yang sudah terbiasa dengan rasa takut dan bisa mengendalikannya. Aku tetaplah manusia biasa yang khawatir dengan hal-hal yang mungkin terjadi di masa depan.
Apa yang aku dapatkan selama hidup 21 tahun ini, adalah tentang bagaimana menjadi manusia yang tidak mudah khawatir dengan keadaan di depan. Semakin aku berpikir, semakin jauh rasanya dari tujuan semula. Kadangkala aku berpikir, bagaimana menjadi manusia super sibuk sehingga bisa melupakan hal-hal sepele yang bisa membuat pikiran kacau. Memilih untuk berpikir tentang hal-hal penting yang bermanfaat bagiku dan orang-orang disekitarku daripada sekedar menebak-nebak apa yang akan terjadi dan bagaimana perspektif orang lain terhadapku.
Masa muda yang aku habiskan untuk berdamai dengan keadaan sulit. Permasalahan bullying yang pernah menimpaku karena fisik, huru hara pertemanan yang tidak ada habisnya, entah karena iri, bersaing prestasi dan hal-hal lain. Semakin dewasa, menuju usia krusial, aku semakin sadar, ada kalanya permasalahan itulah yang membentuk karakterku sekarang. Menyembuhkan sesuatu yang luka memang sulit. Jujur saja, butuh hampir bertahun-tahun. Puji syukur, aku masih diberikan kesehatan mental oleh Tuhan.
Apakah aku baik-baik saja sekarang?. Aku baik. Baik secara fisik maupun mental. Ada sedikit pikiran yang mengganjal tentang sesuatu, namun aku berusaha biasa saja dan memaklumi bahwa sesuatu "itu" memang jatahnya sedang aku ambil. Dan yang terpenting adalah, aku tidak sendirian. Ada banyak orang yang mengalami ini.
Kata orang, hanya orang-orang yang berani mengambil resiko-lah yang akan mencapai kesuksesan. Aku banyak sekali mengambil resiko akhir-akhir ini. Rasanya sangat sulit dan butuh kekuatan untuk melawan rasa takut akan kesulitannya. Bahkan tak jarang aku merasa putus asa dan memutuskan untuk berhenti saja. Perasaan semacam itu akan hilang dalam diriku setelah aku sadar ternyata banyak orang yang tidak seberuntung aku.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membaca. Dan juga semoga kita selalu diberi kesehatan dan kekuatan. Salam.
Kata orang, hanya orang-orang yang berani mengambil resiko-lah yang akan mencapai kesuksesan. Aku banyak sekali mengambil resiko akhir-akhir ini. Rasanya sangat sulit dan butuh kekuatan untuk melawan rasa takut akan kesulitannya. Bahkan tak jarang aku merasa putus asa dan memutuskan untuk berhenti saja. Perasaan semacam itu akan hilang dalam diriku setelah aku sadar ternyata banyak orang yang tidak seberuntung aku.
Semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membaca. Dan juga semoga kita selalu diberi kesehatan dan kekuatan. Salam.
Comments
Post a Comment
Drop your comments below